Thursday, August 28, 2014

Najib: I was President of Egypt


Najib wrote in his diary, I was President of Egypt,

"at the age of 36 Nasser felt that we could ignore Egyptian public opinion until we had reached our goals, but with the caution of a 53-year-old, I believed that we needed grassroots support for our policies, even if it meant postponing some of our goals.

"I differed with the younger officers on the means by which to reach our goals, never on the principles."

Disagreements with Nasser led to his forced removal from office, and subsequent 18 year house arrest until his release by Anwar in 1972.

He died on 28 August 1984.

Wednesday, August 20, 2014

Tidak Ada Yang Terjadi Secara Kebetulan

Segala sesuatu yang telah dan akan terjadi tidak akan terlepas dari pengaruh perencanaan dan aksi sebelumnya. Segala apapun yang terjadi sudah direncanakan oleh Tuhan. Tuhanlah yang merencanakan segala sesuatu yang terjadi di dunia ini. Namun perlu diingat bahwa dalam rencana-rencana tersebut, ada rencana yang memang benar-benar merupakan perencanaan Tuhan secara utuh dan ada juga rencana yang tidak sepenuhnya upaya Tuhan melainkan juga melibatkan manusia sebagai subjeknya. 

Nah salah satu perencanaan Tuhan yang melibatkan keterlibatan manusia adalah dalam upaya mengubah keadaan atau nasib. Ayat fenomenal yang sering digunakan untuk menjelaskan hal ini dalam al-Quran adalah Ayat ke-11 dalam surat Ar-Ra’d (… sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri …). Ayat ini secara gamblang menjelaskan keterlibatan manusia dalam mengubah keadaan dirinya saat ini dan di masa depan. Apa pun keadaanmu hari ini merupakan hasil dari apa yang kamu rencanakan dan kamu lakukan sebelumnya, begitu juga dengan keadaanmu di masa depan akan sangat bergantung dari apa yang kamu rencanakan dan lakukan hari ini.

Namun terkadang, sesuatu yang kita rencanakan tidak berjalan sesuai dengan apa yang kita inginkan; hasil tidak selalu sesuai dengan yang kita harapkan.Peristiwa sedemikian merupakan suatu tanda bahwa kita sebagai manusia tidaklah sempurna. Kita bukanlah perencana yang sempurna. Menyedari hal tersebut merupakan langkah awal untuk menempatkan posisi Tuhan sebagai perencana yang Maha Sempurna dan yang paling Utama dalam semua rencana-rencana kita.

Dengan menempatkan posisi Tuhan di tempat yang seharusnya dalam perencanaan kita, maka apapun hasil yang akan kita perolehi tidak akan membuat kita kecewa. Apapun yang terjadi akan dianggap sebagai sesuatu yang terbaik yang memang selayaknya terjadi. Hasil tersebut bukanlah dijadikan sebagai momentum penyesalan namun sebaliknya, hasil tersebut dijadikan momentum untuk menemukan hikmah dan pelajaran serta dipergunakan seoptimal mungkin. Sebaliknya tanpa menempatkan Tuhan dalam posisi yang selayaknya maka ketidaksesuaian hasil dengan yang kita rencanakan tersebut akan menjadi hal negatif yang akan menghambat langkah kita selanjutnya.

Ingatlah, tugas kita hanyalah merencanakan dan berusaha, urusan hasil biarlah Tuhan yang mengurusnya. Apapun hasilnya, yakinlah bahwa itulah yang pantas dan selayaknya kita terima serta patut kita syukuri karena tidak ada yang terjadi secara kebetulan.

Saturday, August 2, 2014

“Don't play fire w/ me!”


Malaysia does not have any military deals with Palestine, Home Minister Ahmad Zahid Hamidi (pix) insisted, slamming Israel’s security  agency Shin Bet for claiming that Hamas members had trained to use powered parachutes in Malaysia as part of their preparations for the offensive against the Israel Defence Force (IDF).

“Malaysia has never had any military cooperation with Hamas or any parties in Palestine.” he said (as blogged Friday) and added that Malaysia supported the Palestinian struggle from a moral and humanitarian standpoint and enjoyed diplomatic relations with the embattled nation’s leaders, a fact that may have irked Israel.

“Israel’s intelligence agency Shin Bet is attempting to create this propaganda to smear Malaysia’s good name with baseless allegations. This is an attempt to save face because they have failed to face the Hamas fighters in Gazza,” he added and demanded that Israel furnish proof to back the claim which he said surfaced following the international community’s condemnation of the atrocities committed by the Zionist regime in Gazza.

Thursday, Israeli newspaper Jerusalem Post ran a report on the claim, which Shin Bet said was based on information disclosed by a Hamas cell commander they had nabbed on July 21 in Khan Yunis, a city in the southern Gazza Strip.

The report however was short on details such as who provided the training and why Malaysia was chosen.

Friday, August 1, 2014

Holy Land explained

Israel's persistent barbaric wars in Gazza designed, according to SIH, to achieve the ethnic cleansing of Gazzan Arabs and Muslims so that the Israelites can recover part of their land - the land falsely designated in the Torah as the Holy Land.
"Someone rewrote the Torah to declare that the Holy Land extends from the River of Egypt (i.e., the Nile) to the River Euphrates. This is false! Nabī Ibrahīm (Prophet Abraham) ('alaihi al-Salām) had to migrate from Babylon and travel a long distance in order to reach the Holy Land. Yet Babylon is included within the land falsely designated in the Torah as the Holy Land. Nabī Mūsa (Prophet Moses) ('alaihi al-Salām) also died in Sinai without ever having entered the Holy Land. And so, Sinai is not a part of the Holy Land. Yet Sinai is included in the land falsely designated in the Torah as the Holy Land.
"The imposter State of Israel - imposter because it is not the Holy Israel of Nabī Dāūd (Prophet David) and Nabī Sulaimān (Prophet Solomon) ('alaihim al-Salām) - recognizes Gazza, as well as several other territories now populated by Arabs, to be a part of the Holy Land. The majority Israeli view is that those lands belong to the Israelite people since they are a part of the Holy Land, and that Israelites have a right to get rid of the Arabs now resident in their land.”
http://imranhosein.org/articles/islam-and-politics/514-responding-to-gazza.html